Dalam perjalanan pulang dari suatu tempat oleh suatu urusan, motor matic yang ku tunggangi harus berhenti beberapa kali.
Kondisi lalu lintas saat itu lancar-lancer macet. Di beberapa simpang jalan dari jalan raya yang di lalui saat itu. Perjalanan para pengendara, termasuk aku, harus terhenti oleh kendaraan proeyek yang tengah keluar masuk simpang jalan.
Terpaan matahari tidak terlalu terik, adanya hembusan angin membuat cuaca siang itu sedikit bersahabat.
Di tanjakan dan turunan sebuah jembatan, di pemandangan didepanku sudah berupa dua becak barang. Berbaur diantara pesepeda motor, becak penumpang dan di selingi beberapa mobil.
Memang kota kecil seperti ini lebih didominasi kendaraan roda dua dan roda tiga(Becak).
Perjalanan yang tadinya adem-adem, tiba tiba terhentak oleh becak barang dibagian belakang yang menghantam becak barang di depannya, karena pengendara pada serentak rem mendadak.
Terdengar jeritan spontan pengendara becak barang yang dibelakang. Mungkin karena rem nya mungkin udah ngak terlalu makan.
Meski tabrakan nya ngak kuat, bagian roda belakang becak barang yang nabrak becak didepannya sempat terangkat keudara.
Jujur saja, dalam dugaan akan melihat orang cekcok, aku ngak nahan untuk tidak ngakak.
Cenge-ngesan pengendara lain disamping juga terdengar.
Malahan, tak lama berselang bahasa tubuh pengendara becak yang menebrak, terlihat cenge-ngesan.
Pengendara becak yang di tabrak, kirain juga bakal menegor yang menabrak dia, gak taunya orangnya balikan badan pun tidak.
Meski itu kejadian karena orang pada ngerem mendadak, tetap saja orang kadang suka menegor kalau kena senggol dikit aja. Ini di tabrak, melihat ke belakang saja tidak.
Mungkin orang nya maklum
Tentang Author
St
Dikirim pada -
27 Sep 2023
" Selamat datang, selamat membaca dan selamat berseluncur "
Lainnya oleh Santuy :
Komentari
Posting Komentar