Terlintas suatu peristiwa di kepala tapi bukan melamun atau merenung

Di samping kontrakan, menjulang sebuah pohon yang pucuk nya setinggi atap lantai 2,5 kontrakan. Di ranting pohon yang mengarah ke pekarangan lantai 2,5 kontrakan, tersembunyi satu sarang burung trucukan.

Saat di tarik rantingnya, terlihat ada seekor anakan trucukan didalam sarang. Kalau mau memeliharanya, ntar kurang lebih seminggu lagi baru diambil, merawatnya nanti tidak memakan banyak waktu. Sebentar saja sudah makan sendiri, kataku dalam hati pada saat itu.

Hari yang di tunggu pun tiba, sekira empat hari mungkin lebih. Ke loteng lah aku, dengan maksud ingin mengambil anakan burung trucukan tersebut.

Berbekal tanggok/serokan ditangan kanan, perlahan ku tarik ranting pohon tempat sarang trucukan itu bercokol.

Belum juga sarang mendekati jangkauan tangan, anakan trucukan sudah meluncur keluar dari dalam sarang dan jatuh melandai kebawah.

Meski nekat melompat, anakan trucukan tersebut belum bisa terbang. Dilihat dari bulu nya, terutama ekornya pun belum waktunya keluar sarang.

Disekitaran pohon sarang trucuk bercokol adalah atap rumah tetangga. Melampaui atap rumah tetangga ialah beberapa pucuk pohon yang sejajar sisi samping kontrakan. Salah satu nya adalah pohon yang ada sarang trucukan tersebut.

Kucari beberapa saat, anakan trucukan tidak terlihat lagi.

Beberapa hari berlalu, saat membuka pintu belakang lantai 1 kontrakan, nampaklah seekor kucing sedang berjalan diatas pagar belakang kontrakan. Dalam hati berandai-andai dengan sendirinya, "mungkin ngak anakan trucukan yang kemarin jatuh ditangkap dan dimakan kucing?'.

Agak disesalkan juga. Meski pun tidak semua anakan burung pada akhirnya akan selamat sampai dewasa dihabitatnya. Saat sudah keluar sarang, secara alami banyak ancaman, dimalam dari pengerat, ular dan predator saat mereka lelap tertidur di dahan, dari hujan dan angin dan sebagainya.

Tak jauh dari jalanan kontrakan, ada rel kereta api yang melintangi jalan. Suatu ketika di pikiran nampak peristiwa ini, seekor burung trucukan terbang searah jalan dan melewati rel kereta api.

Mungkin yang terlihat itu sebetulnya anakan trucuk dalam sarang yang aku bermaksud mengambilnya.

Hanya saja, penglihatan itu menjadi salah satu penglihatan diantara sekian yang tidak jelas.

Maksudnya, ada kalanya penglihatan yang demikian, berupa kiblatan peristiwa dan antara orang tertentu sudah termasuk ucapan mereka tentang suatu hal, terlihat dan terdengar nya di benak bukan di telinga atau mata fisik.

Yang di waktu bersamaan, dalam hati timbul kesimpulan sendiri mengenai itu, oh itu maksud nya begini, dan ini maksudnya begitu. Kadang kesimpulan itu bersifat bisa sangat menekankan, kadang sangat yakin bahwa demikian itu adalah maksudnya, namun kadang sebatas meyakini saja.

Maksudnya, penglihatan-penglihatan dan kesimpulan itu sendiri, datang dari roh. Tapi roh nya ini, sebagai orang Kristen yang kami imani adalah, bahwa kami harus memilah.

Selanjutnya, adalah cukup tau, kalau memang pada akhirnya yang di yakini betul, maksudnya melihat/mendapati dikemudian waktu, ternyata ada maksud ini dan itu.

Sekalipun itu dari individu ini, lingkungan ini, lingkaran itu dan sebagainya.

Tentang Author

St
Dikirim pada -
" Selamat datang, selamat membaca dan selamat berseluncur "

Share ke

Komentari

Posting Komentar

suntuy.com @ 2024
Top
Loading...