Kasusnya bergelar sianida, Mirna meninggal bukan karena sianida

Wayan Mirna Salihin, ternyata meninggal bukan karena Sianida. Setidak nya menurut ahli Sianida di Indonesia, Djaja Surya Atmadja, Dokter yang pada masa kejadian, mendapat tugas untuk memformalin jenazah mendiang Wayan Mirna Salihin tersebut.

Dokter Djaja mengisahkan ketika itu, karena mayat Mirna mau disimpan tiga hari di suatu Rumah Sakit, supaya nggak membusuk, mayat nya hendak di formalin.

Mayat Mirna sampai di tangan dokter Djaja (Untuk keperluan di formalin) setelah 2 jam meninggal di rumah sakit. Awalnya, dokter Djaja menolak memformalin mayat Mirna, karena menyalahi peraturan dinas, tempat nya bekerja, namun tetap memformalin Mirna juga pada akhirnya, dengan persetujuan Petugas Kepolian yang menangangi kejadian kematian mendadak Mirna Salihin.

Menurut dokter Djaja, mayat seseorang yang meninggal dunia secara tidak wajar, seharus nya di otopsi terlebih dahulu, masalah mau di formalin setelah selesai di otopsi. Meskipun, menurut kesaksian dokter Djaja, patologi utusan kepolisian telah mengambil sampel muntahan di rumah sakit tempat Mirna di nyatakan meninggal dunia pada saat itu.

Dokter Djaja sempat menyampaikan kepada bahwasannya mayat Mirna mesti di otopsi, namun Edi Salihin, bapak Mirna bersikeras tidak mau anaknya di otopsi.

Selain itu, dokter Djaja bersaksi, tidak di temukan sianida dalam mayat sianida. Dan tidak ada tanda yang mengarahkan bahwasannya kematian Mirna Salihin di sebabkan oleh sianida.

Disini, semakin jelas betul memang ada kejanggalan dalam kasus kopi bergelar sianida, sementara ahlinya mengatakan dan secara yakin menegaskan penyebab kematian korbannya, Mirna Salihin bukan disebabkna sianida.

Untuk menonton pemaparan pandangan ahli soal kasus kasus kopi sianida yang kini kembali mencuat kepermukaan ini, silahkan klik disini.

Tentang Author

St
Dikirim pada -
" Selamat datang, selamat membaca dan selamat berseluncur "

Share ke

Komentari

Posting Komentar

suntuy.com @ 2024
Top
Loading...