Faktor yang memperparah mabuk perjalanan

Kebanyakan nelayan, terutama mereka yang dari kota/area darat, awalnya akan mual-mual dan muntah-muntah setiap kali melaut. Dan orang yang mabuk laut saat naik boat atau kapal, biasanya juga akan mabuk dalam perjalanan dengan kendaraan darat.

Namun pada akhirnya, seseorang akhirnya akan terbiasa juga dengan perjalanan dengan kendaraan, baik darat dan laut. Tapi bicara tentang mabuk perjalanan/mabuk kendaraan/mabuk laut, ada beberapa faktor yang sering memperparah/memicu.

Jadi apa yang membuat seseorang, yang belum terbiasa/tidak sering melakukan perjalanan yang jauh mengalami mabuk kendaraan?
Faktor yang pertama adalah perut kosong. Sebelum naik kendaraan sebaiknya makan/sarapan terlebih dahulu. Sebab perut yang kosong akan bikin orang yang belum terbiasa didalam mobil/bus/boat yang bergerak, menjadi mudah pusing/tidak dapat menguasai badan.

Yang kedua adalah kondisi cuaca yang panas. Dilaut, apabila cuaca adem karena hembusan angin, ada ombak sekalipun, perut tidak mudah teraduk dan menimbulkan sensasi mual-mual hingga pusing-pusing.

Kalau gak ada angin, jika matahari tidak terik sekalipun tapi hawanya itu sumuk/menggerahkan, akan mudah mengacaukan cairan dan uap di perut.

Faktor lain penyebab seseorang mudah mabok perjalanan adalah kurang tidur di malam sebelum melakukan perjalanan. Orang punya kebiasaan kalau mau kemana susah tidur, ntah itu karena senang atau itu karena kepikiran apa yang akan di lakukan nantinya di destinasi yang di tuju.

Kurang tidur akan memperburuk keadaan badan nantinya saat menghadapai goncangan perjalanan.

Faktor yang terakhir adalah rileks/pikiran yang tenang. Mamin pernah bawa sampan, untuk mancing di tepi laut. Awal-awal mulainya itu, timbul angin dikit saja dan di tekan terik matahari, perut langsung mengaduk-ngaduk. Penyebabnya, saya duga karena badan yang tidak menguasai alunan ombak. Ditambah ke risauan, gimana ntar kalau mabuk, siapa yang engkol mesin, kalau hanya seorang diri diatas sampan dan mabuk, Gimana kabur dari keadaan "kacau" yang ada, kalau demi jalan pulang saja menghidupkan mesin saja sudah gak sanggup lagi.

Tapi seiring waktu, pada akhirnya, petualangan di tepi laut menjadi terbiasa. Hingga di hari dengan ombak yang cukup besar, yang membuat tepi sampan seakan-akan di masuki air dalam setiap alunan ombak laut, kita masih bisa fokus memancing ikan.

Demikian juga saat baru naik mobil untuk perjalanan 4-5 jam, setiap perjalanan pasti langganan mabuk.

Tentang Author

St
Dikirim pada -
" Selamat datang, selamat membaca dan selamat berseluncur "

Share ke

Komentari

Posting Komentar

suntuy.com @ 2024
Top
Loading...